Senin, 15 Agustus 2011


Telur LAT Yang Rontok Semua ?.

Anda bisa mencoba beberapa cara sebagai berikut:
  • kosongkan akuarium yang akan dipergunakan buat indukan LAT mengeram.
  • tutup kaca-kaca samping akuarium dengan kertas koran.
  • pindahkan air dari tempat indukan LAT berasal, isilah minimal 40% dari kapasitas akuarium, tunggu beberapa saat baru sisa akuariumnya diisi dengan air baru (sebaiknya air yang sudah diendapkan, dimana kadar oksigen dalam air tersebut telah terpenuhi).
  • lihat telur-telur yang digendong, apakah sudah berwarna kuning kecoklatan / orange, jika belum, sebaiknya indukan jangan dipindahkan dahulu.

  • pindahkan LAT beserta pipa paralonnya, dimana salah satu ujungnya ditadah dengan serokan, agar jika terjatuh atau berontak, indukan LAT tidak jatuh langsung ke lantai.
  • jika sudah dipindahkan, indukan LAT tersebut jangan terlalu sering diganggu, karena akan stress, saat penyedotan kotoran, usahakan jangan menyentuh paralonnya.
  • ganti air sebanyak 40% selama seminggu sekali, sisa pakan dan kotoran yang ada didasar akuarium disedot dengan selang kecil.
  • tutup bagian atas akuarium, sisakan sedikit buat selang aerator, tujuannya biar suasana agak gelap dan tenang, sehingga indukan LAT tersebut tidak terlalu sering berjalan kesana kemari.
  • lingkungan akuarium harus tenang.
  • jika sudah menetas, tunggu sampai perut indukan bersih dari telur, baru dikembalikan kembali ke tempat asal (biasanya 2 minggu dari telur pertama yang menetas).
  • LAT yang pertama kali bertelur memang sering gagal
  • jangan patah semangat


Meskipun indukan yang anda siapkan adalah indukan-indukan yang bermutu / bersetifikat, namun belum menjamin bahwa indukan tersebut nantinya akan memproduksi LAT secara cepat dan sering bertelur dalam jumlah yang banyak. 

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dalam menentukan produktivitas indukan, yaitu :

Data usia indukan salah
  • Sering terjadi, meskipun secara fisik ukuran indukan sudah memenuhi syarat, belum mau bertelur karena usianya masih terlalu muda (ukuran LAT yang bongsor sehingga dikira sudah dewasa). Sabar dan tunggu sampai saatnya tiba.
  • Usia indukan sudah melampau batas usia produktip ( lebih dari 3 tahun )

Lokasi wadah terlalu gelap, tidak ada cahaya matahari yang masuk
  • Tempatkan wadah di tempat yang ada cahaya matahari, namun jangan sampai airnya menjadi terlalu panas melebihi 30 derajat Celcius dan tempatkan wadah sedemikian rupa sehingga terkena curahan air hujan bila turun hujan. Pada saat musim hujan aktifitas Red Claw dalam hal melakukan perkawinan lebih tinggi.
  • Proses perkawinan Red Claw sering terjadi di malam hari hingga menjelang subuh. Oleh karena itu tidak produktipnya indukan karena alasan seringnya ditengok sehingga merasa perlu untuk menutup wadah adalah keliru. Bukankah aktivitas kita menengok indukan lebih sering pada pagi hingga sore hari?
  • Air di dalam wadah yang tidak pernah terkena cahaya matahari dan tidak pernah mengalir meskipun sudah diberi udara dari mesin gelembung udara ( aerator ), akan berpotensi menimbulkan penyakit bila jarang diganti.
Kwalitas airnya tidak terjaga dengan baik.
  • Atur aliran air sebaik mungkin tetapi jangan terlalu deras.
  • Lengkapi dengan penyaring air sebelum air masuk ke dalam wadah.
  • Usahakan air yang masuk ke wadah menimbulkan suara gemericik dengan cara menjatuhkan dari ketinggian tertentu.
  • Sedot kotoran-kotoran di dasar wadah dua hari sekali. Kotoran yang menumpuk di dasar wadah yang berasal dari sisa pakan dan kotoran Red Claw, bila dibiarkan menumpuk akan berpotensi menimbulkan racun, terutama gas ammonia yang membahayakan bagi Red Claw.
  • Ganti air secara periodik bila sistem aliran air mengandalkan system tertutup (tanpa sirkulasi), paling lambat satu bulan sekali.
Kwalitas makanannya kurang baik
  • Kotoran di dasar wadah yang dibiarkan mengendap, selain berpotensi menimbulkan racun juga menyebabkan Red Claw malas makan sehingga dasar wadah semakin bertambah kotor karena adanya sisa pakan.
  • Beri pakan cacing tanah seminggu dua kali dengan jumlah disesuaikan dengan jumlah indukan. Cacing tanah banyak mengandung protein dan merupakan makanan favorit bagi Red Claw, berfungsi sebagai penambah tenaga bagi pejantan.
  • Beri pakan tauge yang direbus/ disiram air panas terlebih dahulu agar dapat tenggelam seminggu dua kali, dengan jumlah seperti pemberian cacing tanah. Tauge berfungsi untuk meningkatkan kesuburan.
Salah memberikan tempat persembunyian.
  • Tempat persembunyian yang terlalu sedikit sehingga banyak yang tidak kebagian, akan menimbulkan stress.
  • Meskipun tempat persembunyian sudah berlebihan, tetapi karena lobangnya terlalu kecil sehingga pejantan Red Claw tidak dapat mengejar apabila ada indukan betina yang ngumpet, akan mengurangi produktivitas. Beri persembunyian dengan lubang yang besar sehingga pejantan masih bisa masuk dengan leluasa. Gunakan pipa pralon 3 inch atau 4 inch.
Pejantan yang kaki ataupun capitnya tidak lengkap akan dihindari oleh betina untuk melakukan perkawinan. Prinsip pejantan Red Claw adalah seperti pejantan binatang pada umumnya, yaitu siapa yang menang pertarungan dalam memperebutkan wilayah, berhak mengawini para betinanya. Apabila salah satu capit pejantan buntung, berarti pernah kalah dalam pertarungan, sehingga tidak akan laku bagi para induk betina. Ganti pejantan yang cacat seperti ini karena tidak akan bermanfaat dalam urusan pemijahan


Apakah makanan yang tepat untuk LAT? 

Pada umumnya LAT dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mudah kita temui sehari-hari. 

Sayuran / umbi-umbian
- Toge
- Sawi
- Wortel
- Kangkung
- Singkong
- Ubi jalar dll.
Untuk makanan yang tidak tenggelam seperti toge sebaiknya diseduh air panas / direbus dahulu sehingga bisa tenggelam. 
Untuk makanan seperti wortel, singkong, ubi jalar dapat diiris tipis memanjang seperti tusuk gigi atau di serut.

Tanaman air
- Enceng gondok
- Selada air dll 
Selain untuk makanan, tanaman air ini juga bisa menjadi sumber oksigen sementara pada saat listrik mati.

Daging
- Usus ayam
- Keong mas
- Cacing tanah
- Cacing darah / bloodworm
- Cacing,tubifex / cacing sutera
- Udang
- Ikan mati dll.

Pelet
- Pelet Udang

Saran untuk pemberian makanan LAT ini:
  • komposisi pemberian pakan harus disesuaikan antara pakan pelet dan pakan alami (sayuran/umbi, tanaman air dan daging). Jangan terlalu berbeda karena akan mengganggu proses pertumbuhan LAT tersebut).
  • pemberian pakan harus sesuai dengan takaran / disesuaikan dengan jumlah LAT dan ukuran media. Sebaiknya maksimal 5% dari berat tubuh LAT tersebut. (Perlu dipahami bahwa LAT tidak memiliki usus yang panjang seperti halnya ikan koki, sehingga LAT akan mengkonsumsi jumlah makanan yang sangat sedikit dibandingkan dengan ikan koki.
  • pemberian makanan sebaiknya dua kali sehari yaitu 25% pada pagi hari dan 75% pada malam hari, karena LAT lebih banyak beraktivitas pada malam hari. Usahakan memberikan makanan pada jam yang sama.
  • disarankan untuk tidak memberikan pakan Pelet pada benih lobster yang berukuran dibawah 1', karena pelet terlalu banyak mengandung zat kalsium yang akan menyebab LAT akan sulit melepaskan diri dari kulitnya pada saat molting, oleh sebab itu dianjurkan menggunakan pakan alami saja.


"Masa Kejayaan Putih Merah"

"Masa Kejayaan Putih Merah"
SD Latsari 1 Tuban

Hamster